Oleh: Susana
Febryanty
Hidup damai dan sejahtera pastinya
akan menjadi dambaan seluruh rakyat yang hidup di muka bumi ini. Berbagai
program pembangunan pun dilakukan oleh pemerintah kita untuk memajukan
kesejahteraan rakyatnya. Salah satunya dengan menggelontorkan dana desa untuk
Pembangunan Desa Tertinggal. Bagaimanakah dampak program ini terhadap kemajuan
bangsa?
Desa kerap kali diidentiikan dengan
keterbelakangan dan ketertinggalan. Hal ini dikarenakan masih cukup banyak
masyarakat desa yang hidup dalam kemiskinan dan berpendidikan rendah. Namun secara
perlahan-lahan kehidupan desa yang dahulu suram kini mulai menampakkan harapan lebih
cerah dan semakin berwarna.
Perubahan dan perkembangan yang
dialami oleh sejumlah desa tersebut tak terjadi begitu saja. Peran pemerintah dan
sejumlah pihak turut mendorong kemajuan yang dialami oleh masyarakat desa.
Seperti apakah program pembangunan desa yang mencapai perkembangan itu? Lalu,
hal-hal apa saja yang masih perlu dilakukan agar perkembangan masyarakat desa
bisa lebih lebih optimal lagi di kemudian hari?
Gambar dari: http://berita.baca.co.id/ |
Gerakan Membangun Desa
Jika kita memandang perjalanan
kehidupan bangsa ini maka kita akan bahwa pembangunan yang terjadi di negara
ini belum dilakukan secara merata. Hal ini tampak dari ketidak merataan
infrastuktur dan fasilitas yang ada di sejumlah daerah. Tampak sekali
ketimpangan antara daerah perkotaan dan pedesaan.
Berbagai fasilitas akan sangat mudah
dirasakan oleh masyarakat perkotaan. Sementara di desa, masyarakatnya dengan
terpakasa harus menerima segala keadaaan yang minim dengan fasilitas pendukung
kehidupan. Maka tak heran jika kemudian angka kemiskinan di desa lebih tinggi
dengan yang ada di kota. Akibatnya, semakin banyak orang desa yang kemudian
berbondong-bondong untuk mengadu nasib ke kota besar.
Untunglah keadaan semacam itu tak
dibiarkan terus beralarut-larut. Sejak tahun 2014 Pemerintah berinisiatif untuk
melakukan perubahan dengan mengadakan program Dana Desa. Pelaksanaan program
Dana Desa ini berasal dari APBN yang dialokasikan secara khusus bagi pembangunan
desa. Program ini dimaksudkan untuk melakukan pemerataan pembangunan di
berbagai sektor di seluruh wilayah
Indonesia. Tujuan utama penggelontoran dana desa ini ialah untuk mendorong
setiap desa, terutama desa yang tertinggal untuk mengoptimalkan seluruh
kekuatan swadaya mereka untuk mencapai perkembangan kehidupan yang lebih
sejahtera.
Pelaksanaan program Dana Desa ini
dapat berlangsung berkat kerja sama berbagai pihak. Salah satunya ialah Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan (DJPK) Departemen
Keuangan yang bertugas untuk mengelola dan mengorganisasi dana dari Pemerintah
Pusat kepada Pemerintah Daerah secara berimbang. Dengan kewengan yang dimilikinya,
keberadaan Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan (DJPK) membantu Pemerintah
Daerah meningkatkan kualitas pengelolaan keuangannya.
Berdaya
Guna
Sebuah
ungkapan mengatakan bahwa, “Hasil tak pernah mengkhianati usaha.” Hal ini juga
menggambarkan berbagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah melalui program
Dana Desa ini pada akhirnya akan menghasilkan perubahan yang positif pada
masyarakat yang hidup di pedesaan. Berbagai fasilitas penunjang kehidupan
masyarakat telah dibangun di berbagai desa seperti jalan, jembatan, pasar,
sumur, drainase/irigasi, fasilitas kesehatan, serta fasilitas pendidikan.
Ketersediaan
fasilitas dan berbagai infrastruktut nyatanya memberikan dampak yang cukup
berarti bagi kehidupan masyarakat desa. Misalnya penggunaan Dana Desa untuk
membangun jalan atau jembatan pada akhirnya mempermudah masyarakat untuk mangangkut
hasil tani yang akan mereka jual. Keberadaan fasilitas jalan juga dapat membuka
peluang usaha lain seperti pariwisata yang mungkin dapat dikembangkan oleh
masyarakat desa setempat.
Penggunaan
Dana Desa secara tepat pada akhirnya akan membawa dampak bagi masyarakat desa.
Hal ini tampak dari hasil riset yang di dapatkan oleh Badan Badan Pusat
Statistik (BPS) yang menemukan bahwa dari tahun ke tahun jumlah masyarakat
miskin terutama di daerah pedesaan semakin menurun. Namun perkembangan tersebut
tak lantas membuat pemerintah berpuas diri. Berbagai upaya penuntasan
kemiskinan masih harus dilakukan.
Ada
berbagai aspek yang perlu diperhatikan oleh pemerintah ketika akan
menggelontorkan Dana Desa yaitu antara lain:
- Potensi Alam
Negara
ini beruntung karena dianugerahi kekayaan alam yang amat sangat besar potensinya.Mulai dari tanah yang subur hingga
kekayaan mineral alam terkandung dalam negeri ini. Alangkah sayangnya bila
kekayaan alam tersebut tidak dimanfaatkan secara benar.
Sebagai contoh pertanian. Dahulu
negara kita terkenal sebagai negara agraris. Namun kini semakin banyak lahan
pertanian yang beralih fungsi menjadi bangunan. Alangkah baiknya bila dana desa
ini bisa dipergunakan untuk mengembangkan sektor pertanian misalnya saja dengan
memberikan pinjaman modal bagi kaum muda yang bersedia menjadi petani modern.
- Sumber Daya Manusia
Sering kali yang menjadi persoalan dari urbanisasi ialah
ketidaktahuan masyarakat akan potensi daerahnya. Oleh sebab itu masyarakat terutama
kaum muda desa perlu dibekali pengetahuan dan keterampilan khusus untuk bisa
mengembangkan berbagai potensi di daerahnya. Program Dana Desa seharusnya juga
bisa dipergunakan untuk membiayai pelatihan keterampilan dan kewirausahaan
tertentu. Dengan begitu, tak perlu lagi kaum muda desa jauh-jauh merantau ke
kota.
- Kearifan Lokal
Program Dana Desa sebaiknya dapat memperhatikan persoalan
kearifan lokal. Jangan program yang dibuat oleh pemerintah daerah tak sesuai
dengan keadaan dan kebutuhan suatu desa. Selain itu, penggunaan Dana Desa untuk
pengembangan suatu kebudayaan bukan tak mungkin dapat diarahkan sebagai potensi
pariwisata yang pada akhirnya akan memberikan penghasilan tambahan bagi
masyarakat desa setempat pula.
Pada
akhirnya, sebaik-baiknya program adalah yang bermanfaat bagi seluruh lapisan
masyarakat. Oleh sebab itu, penggunaan dari Dana Desa ini haruslah dilakukan
secara benar. Jadi jangan biarkan program ini berantakan hanya karena ulah
tangan-tangan ‘nakal’ yang ingin menguasai untuk kepentingan dirinya sendiri.